Dalam dunia Service Excellence ada 3 hal penting yang membuat seorang pelanggan kembali datang untuk menikmati produk atau jasa yang perusahaan jual bahkan rela untuk berbicara atau menuliskan di facebook atau tweet kepada banyak orang tentang pengalaman positif dan berkesan dalam berinteraksi dengan anda.

1. Sentuhan pribadi

Sentuhan pribadi adalah perasaan yang abstrak tentang pengalaman berinteraksi dengan produk atau jasa perusahaan. Perasaan dihargai dan dianggap sebagai pribadi bukan sebagai nomor urut yang biasa digunakan untuk mengatri layanan Customer Service. Sentuhan pribadi dapat dimulai dengan memanggil nama pelanggan disertai dengan bahasa tubuh yang hangat dan menerima kedatangan pelanggan bukan terkesan acuh atau tidak mau melayani. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberi komentar spontan yang memuji dan positif tentang berbagai hal seperti menanyakan apa kabarnya, bagaimana keluarga dan pekerjaan, apresiasi dengan baju yang cantik digunakan, tata rambut yang indah, wajah yang cerah dan masih banyak lagi. Anda hanya perlu kreativitas mengolah ide dan mencari momen yang tepat untuk mengucapkannya. 

2. Hubungan yang bersifat personal

Hubungan yang bersifat personal hanya dapat dibangun bila anda mencintai pelanggan, siapapun dia. Karena hal itu akan menciptakan perasaan yang berbeda ketika seorang pelanggan bersentuhan dengan produk dan jasa perusahaan yang anda jual. Hubungan yang sebelumnya bersifat transaksional ditempatkan ke level yang lebih personal karena anda mengerti siapa sang pelanggan dan memahami kebutuhannya.

3. Jadikan seorang yang sangat penting

Studi pelanggan menunjukkan bahwa semakin seorang pelangga merasa penting semakin nyaman perasaannya, semakin terbuka membicarakan perasaan dan kebutuhannya. Terlebih dari itu semakin banyak barang dan jasa yang akan dibeli. Sehingga sangat penting untuk memberikan kesan dan pesan bahwa sang pelanggan sangat berarti buat anda dan perusahaan. Melalui sentuhan pribadi dan hubungan yang lebih personal maka pelanggan pasti akan merasa bahwa dirinya sangat penting