-
01 Feb
-
Tantangan dan Rantangan
Seperti yang kita ketahui, dalam dunia kerja, ada pegawai yang berprestasi, ada yang biasa-biasa aja, dan ada juga pegawai yang minim prestasi, bahkan cendrung butuh perhatian khusus karena performa kerja yang belum memenuhi standart.
Bagi pekerja berpresetasi, berbagai cara dilakukan agar selalu dalam performa kerja terbaik. Namun bagi sebagian yang lain merasa cukup dengan apa yang dia lakukan sekarang. Kira-kira apa sih yang membedakan mereka ? Salah satu yang membedakan mereka adalah soal mindset dan motivasi. Kedua hal inilah yang kemudian memicu orang untuk memandang pekerjaan sebagai sebuah tantangan atau rantangan. Kalau kita memandang pekerjaan sebagai tantangan, maka kita akan selalu siap menghadapi sesuatu yang baru, sesuatu yang ingin kita selesaikan. Kemudian, jika kita memandang pekerjaan sebagai rantangan, itu artinya apa ? Artinya kita bekerja hanya untuk makan. Singkatnya, kalo gak kerja gak dapet duit, gak dapet duit berarti gak bisa makan.
Pertanyaanya, sampai dimanakah pemahaman anda dalam memandang pekerjaan ? Sebagai tantangan atau hanya sebagai rantangan? Kalau hanya sebatas rantangan, maaf, kuda yg menarik pedati juga bekerja hanya untuk makan. Kerbau juga bekerja di sawah hanya untuk makan. Apakah anda seperti itu ? Tentunya tidak. Idealnya kita memandang pekerjaan sebagai tantangan. Bila itu yg kiat lihat, maka peluang untuk bisa mempersembahkan hasil pekerjaan terbaik bisa kita tuai. Prestasi pun bisa dengan mudah kita raih. Karena orang yang terbiasa menerima tantangan adalah orang selalu mempersiapkan dirinya menghadapi berbagai kemungkinan. Orang yang demikian adalah orang yang selalu mau belajar demi tantangan yang dihadapi. Orang seperti ini, tidak akan menyianyiakan waktu hanya untuk sekedar bermain game di hp atau bahkan tertidur saat bekerja. Dia akan memaksimalkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan apa yang dia cita-citakan.
Lalu bagaimana agar kita selalu memiliki sikap menerima tantangan ? Menurut saya, ada beberapa cara untuk memiliki sikap tersebut, beberapa diantaranya adalah :
- Tidak mudah merasa puas dengan hasil pekerjaan sendiri
- Selalu melihat peluang untuk mengejar presertasi
- Memandang positif setiap tantangan yang dihadapi
So, jadilah orang yang berani menerima tantangan dan persiapkanlah diri demi tantangan tersebut. Persiapkan diri dengan kompetensi yg lebih mumpuni, salah satunya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Bicara soal pelatihan, 168 Solution adalah institusi penyelenggara pelatihan, khususnya pelatihan untuk bidang pelayanan. Beberapa pelatihan yang sering dibawakan adalah Becoming Service Winner, Total Customer Service, The Ultimate Service, Handling Complaint Made Easy dan Multi Channel Customer Service. Trainer di 168 Solution sangatlah berpengalaman, bukan saja soal jam terbang mengajarnya tapi latar belakang trainer adalah pelaku service sejati. Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi www.168solution.com atau marketing kami sdr. Rijal di 083898888168.
Salam inspirasi
Erwin Snada | Senior Trainer 168 Soution | Service Coach | @erwinsnada
- 01 Feb, 2017
- 168Solution Public Class